Sebenernya saya ragu-ragu memuat ini dalam blogspot mengingat semua orang bisa mengaksesnya...tapi rasa tidak enak selalu hadir kalau nama anak ini disebut...akhirnya saya putuskan gak sebut nama deh.
Anak ini lucu....asli anak Indo tapi tidak bisa bicara dalam bahasa Indonesia, dia adalah korban perceraian antara Bapak dan Ibunya...keputusan pengadilan menyatakan adanya joint custody atau pengasuhan bersama dimana 5 hari bersama ibunya dan 2 hari bersama bapaknya serta dibagi rata bila ada libur sekolah.
Konflik terjadi ketika anak laki-laki kecil ini tidak lagi merasa nyaman dengan ibunya...bukan karena tidak sayang pada ibunya saya lihat tapi lebih pada rasa independensi dalam bertindak....serta dalam menyampaikan pendapat.
Saya memang sudah tidak menangani kasus ini lagi, sejak saya tidak berhasil memanggil ibunya sebanyak 3 kali panggilan...lalu kasus ini dilimpahkan pada seorang rekan yang leih senior...yang celakanya tidak ada pemberitahuan dahulu kepada saya..saya malah taunya dari klien yang bersangkutan (memalukan ya), tapi saya tidak permasalahkan lah saya anggap itu sebagai upaya lain...."ah yang penting masalahnya selesai" pikir saya.
Lama kasus bergulir....saya tidak pernah lagi intervensi..karena rekan saya sepertinya sangat berapi2 dalam menyelesaikan kasus ini...jadi ya saya cuek saja menyelesaikan kasus2 lain.
Ternyata masalah timbul...rekan saya itu tidak dapat menghadirkan ibunya sama seperti saya...artinya mediasi tidak bisa dilakukan...dan KPAI harus mengeluarkan surat rekomendasi...ya fine...itu tokh prosedural.
Selang berapa bulan saya terima SMS dari klien ybs...menyatakan kalau dia tidak terima dengan surat yang dibuat...lho saya bingung surat yang mana???....saya tidak pernah dikasih tau....tidak pernah dimintai pendapat....juga tidak pernah liat....koq tau2 udah diterima klien...padahal prosedurnya seharusnya saya dilibatkan untuk pembuatan separo surat....tapi ya sudahlah percuma ribut tar dipikir orang saya terima suap lagi dari klien...amit2.
Minggu lalu saya dipanggil oleh wakil ketua KPAI....yang meminta penjelasan perihal surat itu..saya jawab apa adanya....saya gak tau....ibu wakil ketua itu hanya tersenyum dan menyatakan kalau dibuat ulang saya bantu ya....saya sih ok aja...yang penting rekan senior pemegang kasus itu minta saya untuk bantu...kalo engga wah...tar dipikir ada apa2..lha ya repot.
Sampai dengan hari ini rekan yang senior itu gak pernah minta bantuan saya untuk buat surat....padahal yang saya tahu klien kecil saya saat ini sedang dalam proses di Pengadilan.
Aduh ya Allah....saya koq rasanya berdosa ya....sama si kecil itu....padahal dia gak salah....dia hanya punya pendapat....apa anak tidak boleh punya pendapat....
Saya akui bapaknya mungkin tidak sempurna begitu juga dengan ibunya...tapi masalah mereka sudah berakhir.....kenapa si kecil sobatku ini masih saja teraniaya....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar