Rabu, 26 Maret 2008

Klien Kecil ku.....

Sebenernya saya ragu-ragu memuat ini dalam blogspot mengingat semua orang bisa mengaksesnya...tapi rasa tidak enak selalu hadir kalau nama anak ini disebut...akhirnya saya putuskan gak sebut nama deh.

Anak ini lucu....asli anak Indo tapi tidak bisa bicara dalam bahasa Indonesia, dia adalah korban perceraian antara Bapak dan Ibunya...keputusan pengadilan menyatakan adanya joint custody atau pengasuhan bersama dimana 5 hari bersama ibunya dan 2 hari bersama bapaknya serta dibagi rata bila ada libur sekolah.

Konflik terjadi ketika anak laki-laki kecil ini tidak lagi merasa nyaman dengan ibunya...bukan karena tidak sayang pada ibunya saya lihat tapi lebih pada rasa independensi dalam bertindak....serta dalam menyampaikan pendapat.

Saya memang sudah tidak menangani kasus ini lagi, sejak saya tidak berhasil memanggil ibunya sebanyak 3 kali panggilan...lalu kasus ini dilimpahkan pada seorang rekan yang leih senior...yang celakanya tidak ada pemberitahuan dahulu kepada saya..saya malah taunya dari klien yang bersangkutan (memalukan ya), tapi saya tidak permasalahkan lah saya anggap itu sebagai upaya lain...."ah yang penting masalahnya selesai" pikir saya.

Lama kasus bergulir....saya tidak pernah lagi intervensi..karena rekan saya sepertinya sangat berapi2 dalam menyelesaikan kasus ini...jadi ya saya cuek saja menyelesaikan kasus2 lain.
Ternyata masalah timbul...rekan saya itu tidak dapat menghadirkan ibunya sama seperti saya...artinya mediasi tidak bisa dilakukan...dan KPAI harus mengeluarkan surat rekomendasi...ya fine...itu tokh prosedural.

Selang berapa bulan saya terima SMS dari klien ybs...menyatakan kalau dia tidak terima dengan surat yang dibuat...lho saya bingung surat yang mana???....saya tidak pernah dikasih tau....tidak pernah dimintai pendapat....juga tidak pernah liat....koq tau2 udah diterima klien...padahal prosedurnya seharusnya saya dilibatkan untuk pembuatan separo surat....tapi ya sudahlah percuma ribut tar dipikir orang saya terima suap lagi dari klien...amit2.

Minggu lalu saya dipanggil oleh wakil ketua KPAI....yang meminta penjelasan perihal surat itu..saya jawab apa adanya....saya gak tau....ibu wakil ketua itu hanya tersenyum dan menyatakan kalau dibuat ulang saya bantu ya....saya sih ok aja...yang penting rekan senior pemegang kasus itu minta saya untuk bantu...kalo engga wah...tar dipikir ada apa2..lha ya repot.

Sampai dengan hari ini rekan yang senior itu gak pernah minta bantuan saya untuk buat surat....padahal yang saya tahu klien kecil saya saat ini sedang dalam proses di Pengadilan.

Aduh ya Allah....saya koq rasanya berdosa ya....sama si kecil itu....padahal dia gak salah....dia hanya punya pendapat....apa anak tidak boleh punya pendapat....

Saya akui bapaknya mungkin tidak sempurna begitu juga dengan ibunya...tapi masalah mereka sudah berakhir.....kenapa si kecil sobatku ini masih saja teraniaya....

Jakarta Ga Ramah Anak dan Perempuan

Pernah gak anda sekalian berpikir kota ramah anak tuh yang seperti apa....??, pasti banyak yang bilang yang banyak fasilitas bermain buat anak.....yang gak polusi dsbnya.
Ya itu emang fenomena kebanyakan kali ya...tapi pernah kah berpikir hal yang lebih detail lagi...seperti akta kelahiran misalnya....apa mudah buat akta kelahiran....berapa biayanya (padahal menurut PERDA akta kelahiran seharusnya GRATIS).....pernah gak kepikiran alangkah enaknya kalo perempuan hamil ke dokter gratis....atau anak kalo sakit gratis....kayanya orang tua gak akan puyeng lagi mikirin nasib anaknya.
Jakarta tuh kota yang paling gak ramah anak...coba kita liat berapa banyak anak jalanan di Jakarta...belum lagi apa ada fasilitas umum yang memadai untuk anak2..seperti gerbong KA khusus ibu dan anak...atau bis khusus perempuan hamil... dan ibu dengan anak...jangankan begitu coba lihat sekolah itu berapa biayanya...(ok-lah ada dana bos tapi khan yang lain kudu beli)...blom lagi kalo sakit...wuihhhhh......RS itu jadi bisnis!!!.
Orang2 di Jakarta mayoritas juga gak ramah anak dan Perempuan lo...coba apa anda peduli kalo ada anak keleleran di jalan....mau gak anda tanya apa dia baik2 atau nyasar atau apa kek....jangan khan begitulah...coba dalam bis..apa anda rela memberkan tempat duduk untuk ibu2 yang bawa anak...atau buat perempuan hamil....pasti deh belagak tidur atau belagak gak liat.
Saya sekarang yang tiap hari PP naik motor aja kerasa kalo Jakarta gak ramah buat Anak dan Perempuan....contohnya kalo saya lagi naik motor...ya ampun itu yang namanya cowo2 and bapak2 biker...langsung sibuk klakson sana-sini....kayanya gak rela banget kalo jalannnya saya pakai....padahal kalo dibilang cewe nyetir motor atau mobilnya kacau...lha emang cowo2 and bapak2 pada gak kacau nyetirnya...sradak..sruduk....ah kesel dehhh....akhirnya kita cewe2 ngalah deh.
Saya pernah barengan dengan anak sekolah yang mau nyebrang naik sepeda...kesian anaknya bertampang clingak..clinguk...karena jalanan padet banget dan kebetulan saat itu lampu merahnya mati...kayanya ada setengah jam saya dan anak itu tunggu mau nyebrang karena mobil dan motor saling tancap gas...akhirnya ada seorang polwan yang lagi patroli...turun dari mobil dinasnya dan berhentikan jalan untuk kami nyebrang...makasih ibu Polwan...
Jadi Jakarta tidak ramah Anak dan Perempuan itu bukan hanya pemerintahnya aja....tapi masyarakatnya juga....sepertinya Anak dan Perempuan itu jadi warga negara kelas dua ya...sedihnyaaaaaa.......

Fenomena Ayat-ayat Cinta

Kepengen nonton ini karena terpengaruh dengan euforia masyarakat...yang kayanya heboh banget...termasuk di kalangan penggede..walhasil penasaranlah.
Setelah berjuang keras agar bisa nonton akhirnya kesampean deh....tapi maaf ya...buat gw sih film ini biasa aja...nothing special..gak se-amazing novelnya yang sweet... .


Gw melihat Ayat-ayat cinta adalah bentuk protes terhadap poligami,kekerasan terhadap perempuan dan deskriminasi...hanya saja caranya halus dan sangat edukatif...ini yang saya suka...karena slow dan terpelajar itu khan cocok dengan karakter Islam....top.

Kalo mengenai filmnya mah....gw anggap air di padang pasir aja deh....di tengah film yang sejenis dan semacam...eh muncul film yang sejuk dan mengajarkan cinta dan prinsip hidup...ada per-imbangan bathin...sukses deh buat prosedur...sutradara yang berani bawa novelnya ke film....spekulasi juga khan...tapi hasilnya di berkahi....

Rabu, 12 Maret 2008

Bila Anak Menjadi Pelaku

Syarat-syarat anak dapat diajukan ke sidang anak:

1. Melakukan tindak pidana


2. Melakukan perbuatan yang dinyatakan terlarang bagi anak, baik menurut peraturan
perundang-undangan maupun menurut peraturan hukum lain yang hidup dan berlaku di
masyarakat yang bersangkutan

3. Memenuhi batasan umur sebagai berikut:

a. Sekurang-kurangnya berumur 8 tahun tetapu belum mencapai umur 18 tahun dan belum
pernah kain, atau
b. Anak yang melakukan tindak pidana pada batas umur seperti di atas (sudah 8 tahun tetapi
belum 18 tahun) dan diajukan ke siding pengadilan setelah anak itu berumur di atas 18 tahun
tapi belum mencapai 21 tahun

Bagaimana dengan anak yang berumur di bawah 8 tahun:

Bila diduga atau melakukan tindak pidana:
a. Anak tersebut dapat diperiksa oleh penyidik
b. Anak dikembalikan kepada orang tua/ wali/ orang tua asuhnya (bila menurut pemeriksaan,
penyidik berpendapat anak tersebut masih dapat dibina oleh orang tua/ orang tua asuhnya)
c. Anak tersebut diserahkan kepada departemen Sosial (setelah mendengar pertimbangan
dari pembimbing Kemasyarakatan), bila menurut pemeriksaan penyidik berpendapat anak
tersebut tidak dapat dibina lagi oleh orang tua/ orang tua asuhnya


Berapa lama anak boleh ditangkap:

· Paling lama 1 hari
· Penangkapan tersebut harus segera diberitahukan kepada keluarga

(dikutip dari Seri buku saku 3: Bagaimana Bila Anak Anda Menjadi
Korban atau Pelaku Kejahatan-LBH Jakarta)

Bila Anak Anda Menjadi Korban Tindak Kekerasan

Apa yang harus dilakukan bila anak anda menjadi korban tindak kekerasan Seksual dan kekerasan fisik:

1. Kumpulkan semua benda yang dapat dijadikan bukti atau petunjuk, misalnya pakaian dan perhiasan yang dipakai pada saat kejadian (jangan dicuci), robekan baju, kancing baju, celana dalam, sperai, alat yang dipakai untuk melakukan kekerasan, dll


2. Segeralah melapor ke kepolisian (Polres atau Polda) di wilayah kejadian yaitu di bagian Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA)

3. Setelah laporan:

a. Anda akan mendapatkan Surat Tanda Penerimaan laporan
Bila tidak diberikan anda harus memintanya karena tanpa surat itu anda bisa dianggap tidak pernah melapor
b. Miinta Polisi untuk membuat surat pengantar untuk melakukan Visum et repertum
c. Anak anda yang menjadi korban akan diminta keterangan oleh ploisi yang dibuatkan dalam BAP (Berita Acara Pemeriksaan)


Hak-hak anak dalam proses di Kepolisian, dan Kejaksaan:
· Didampingi orang tua
· Didampingi Penasehat Hukum
· Didampingi Psikolog
· Upaya rehabilitasi, baik di dalam maupun di luar lembaga
· Upaya Perlindungan dari pemberitaan identitas melalui media massa untuk menghindari

labelisasi
· Pemberian jaminan keselamatan bagi saksi korban maupun saksi ahli, baik fisik, mental,

maupun sosial.

Hak-hak anak anda saat dalam proses di pengadilan:

· Anak anda sebagai korban tidak perlu hadir dalam setiap persidangan
· Anak anda baru perlu hadir pada saaat diminta keterangan sebagai saksi korban
· Saat diminta keterangan anak anda berhak untuk didampingi orang tua, penasehat hukum

dan psikolog


(dikutip dari Seri buku saku 3:Bagaimana Bila Anak Anda
Menjadi Korban atau Pelaku Kejahatan-LBH Jakarta)

Minggu, 02 Maret 2008

Perempuan dan Motor

Saya akhirnya tidak tahan juga dengan kemacetan di Jakarta, oleh karenanya saya putuskan untuk kredit motor.

Motor otomatis merk Suzuki Spin, warna merah (warna andalan). Hari ini adalah hari pertama saya berangkat ke kantor naik motor...enak sih lumayan cepet tapi agak ngeri juga masalahnya jalanan rame dan padat banget....blom lagi klakson sana-sini bikin kaget.

Tapi saya pikir ini proses kali ya...untuk pembiasaan saya naik motor ke kantor...kalo engga yahhhh saya masih ribet dengan macet...blom lagi saya akan mengorbankan Chandra tiap pagi karena Chandra akan selalu terlambat sampai di kantor.

Emang sih enaknya ke kantor naik mobil...pakai sopir...jadi di jalan tinggal nyantai....trus kalo ngantuk tinggal tidur tapiiiii yahhh sementara ini nikmati aja deh naik motor ke kantor...secara saya dan Chandra juga blom punya duit bli mobil....saya dan Chandra juga bukan dari keluarga kaya raya yang bisa ngasih warisan mobil....jadi kita nikmati saja semua jerih payah ini....semoga barokah dan mendatangkan rezeki yang baru...AMIN